Senin

Kasih Sayang

ndai dunia ini dihuni oleh orang-orang yang berhati mulia,bermental terpuji serta selalu menebarkan kasih sayang, tentu dunia ini begitu indah. Tak ada sikap saling memusuhi, menang sendiri dan konflik berkepanjangan. Sebaliknya nuansa kedamaianlah yang melingkupi. Sayangnya itu sulit terjadi, karena apa yang ada dalam dunia ini selalu menyuguhkan hal-hal yang kontradiktif dan heterogen. Ada besar ada kecil, ada orang berfikir picik ada pula yang berfikir arif, ada kedamaian ada pula keributan, ada konflik ada solusi, begitulah seterusnya.

Kasih sayang yang merupakan salah satu entitas penting untuk mewujudkan kedamaian dimuka bumi dan merupakan ajaran agama yang fundamental, seolah hanya menjadi lips servis (penghias bibir) belaka. Mudah diucapkan dibibir, tapi susah dipraktekkan. Nyatanya setiap persoalan yang muncul dan menemui kebuntuan, orang lebih mengedepankan ego dan emosionalnya. Akibatnya, perseteruan terus berkelanjutan dan gontok-gontokanpun tak berakhir. Padahal jika nuansa kasih-sayang yang diprioritaskan, kemungkinan segala persoalan yang rumit dan ruwet bisa mendapatkan titik terang.

Bukankah Rosulullah saw. juga memberikan teladan tentang hal ini?
Dalam kondisi yang tidak mengenakkan, beliaupun selalu mendahulukan sikap kasih sayang dan memaafkan kepada semua orang terlebih kepada orang yang memusuhi serta menghalangi misi dakwahnya. coba kita lihat bagaimana ketika Nabi diperlakukan sewenang-wenang oleh kaum Quraish Mekah, seperti: caci maki, kekerasan fisik, dilempari kotoran dan perlakuan buruk lainnya. Apakah Beliau sakit hati dan balas memusuhi ? Tidak. Nabi justru menganggap semua itu sebagai lakon yang mesti dihadapinya. Bahkan beliau menganggapnya bahwa mereka orang-orang yang belum mendapatkan hidayah dari Allah Ta'ala. Karena itu, beliau tak akan gentar untuk terus mensyiarkan ajaran Tauhid dengan penuh kasih sayang. Apa yang diperlihatkan Nabi saw. diatas merupakan segelintir contoh sifat kasih sayang yang sudah seharusnya menjadi pegangan setiap muslim.
Islam adalah agama yang rahmatan lil 'alamin (kasih sayang bagi semua penghuni alam). Islam bisa berkembang dan diterima oleh manusia tidak lain karena ajarannya yang bijak,santun dan penuh kasih sayang. Kalupun konflik banyak terjadi bukan ajaran agamanya yang salah, melainkan manusia itu sendiri yang tidak memahami secara benar ajaran tersebut. Sebagaimana sabda Nabi saw. diatas mengisyaratkan bahwa menebarkan kasih sayang diantara sesama adalah hal yang mulia untuk mewujudkan ketentraman. Jika sifat kasih sayang telah lenyap dalam diri seseorang, maka kekisruhan dan perseteruan yang terus terjadi.
Didalam konteks inilah, seperti diriwayatkan oleh Imam Bukhori bahwa Nabi saw. mengatakan: "tidak halal bagi seorang muslim menjauhi (memutuskan hubungan) dengan saudaranya melebihi tiga malam. Hendaklah mereka bertemu untuk berdialog mengutarakan isi hati dan yang terbaik ialah yang pertama memberi salam (menyapa)"
.

1 komentar:

Anonim,  14 Agustus 2010 pukul 16.30  

postingannya bagus2. nulis terus n salam kenal warga tegal

Posting Komentar

  ©DESIGNED BY Abynaufal